PROGRAM EVIDENCE BASED DALAM RANGKA MENCEGAH OBESITAS PADA MASA
KANAK-KANAK
Oleh : Ladyamayu Pinasti, Universitas Darussalam Gontor
CDC Nutrition, Physical Activity and ObesityPrevention Program
menetapkan 3 tujuan dngan evidence based untuk mencegah dan mengendalikan
obesitas (CDC, 2003)
1.
Meningkatkan
aktivitas fisik
2.
Mengurangi
tontonan televisi
3.
Memperbaiki
nutrisi dengan meningkatkan pemberian ASI dan konsumsi buah dan sayur
A.
Aktivitas Fisik (Kids Walk to School)
Kids walk to school merupakan program berbasis komunitas yang
dikembangkan oleh CDC Nutrition dan Physical Activity Program. Program ini
mendorong anak-anak untuk berjalan dalam kelompok menuju dan dari sekolah yang
didampingi oleh orang dewasa (CDC, n.d). Program ini mengarahkan anggota komunitas,
seperti staf sekolah, orang tua, guru, departemen kepolisian, pengusaha, warga sipil dan kelompok lain
untuk bekerja bersama-sama meningkatkan rute yang aman menuju dan dari sekolah
bagi anak –anak untuk berjalan atau mengendarrai sepeda mereka.
Program ini meningkatkan kewaspadaan komunitas akan pentingnya
aktivitas fisik harian pada anak-anak dan halangan terhadap aktivitas yang
mereka lakukan. Program tersebut mengubah komunitas “yang tidak mampu berjalan”
menjadi komunitas “yang mampu berjalan”, yang mengarah pada intervensi yang
berhubungan dengan lingkungan program ini mendukung tujuan Health People 2010
yang berhubungan dngan perjalanan anak ke sekolah berjalan atau bersepeda (U.S.
Departement of Health and Human Serevice, 2000).
B.
Tontonan Televisi
Center
for Sreen Time Awareness (awalnya adalah TV Turnoff Network) mendorong anak dan
orang dewasa untuk mematikan televisi dan mengunakan waktu tersebut untuk
melakukan aktivitas menyenangkan dengan keluarga yang akan mendukung kehidupan
yang sehat. Program ini mendukung 2 program yaitu Program TV Turnoff Week dan
More Reading, Less TV. TV Turnoff Week dilakukan selama minggu terakhir bulan april setiap
tahun. TV Turnoff Week mendorong aktivitas Fisik, seperti berkebun,
berselancar, menari, berjalan, bersepeda dan bermain olahraga, bersama dengan
aktivitas nonfisk lain. More Reading, Less TV mendorong aktivitas fisik membaca
sebagai penggantia aktivitas menonton TV pada anak-anak dan orang dewasa.
Mengurangi aktivitas menonoton televisi dapat mendorong anak menjadi lebih
aktif secara fisik karena terdapat hubungan antara meningkatnya aktivitas
menonton televisi dan meningkatnya IMT pada anak-anak (Center for Sreen Time
Awareness n.d). Program ini mendukung tujuan Health People 2010 terkait dengan
meningkatnya jumlah remaja yang menonton TV selama 2 Jam atau kurang pada Hari
Sekolah (U.S. Departement of Health and Human Serevice, 2000).
A.
Gizi (Pemberian ASI)
Pemberian ASI dapat memberikan intervensi awal untuk mencegah
obesitas pada masa kanank-kanak. Promosi pemberian ASI dapat terjadi diberbagai
tatanan. Sebagai contoh, praktisi kesehatan dapat mengembang koalisi pemberian
ASI di lingkungan kerja, rumah sakit dan komunitas. Selain itu anggota koalisi
juga memantau dan mengevaluasi intervensi yang dilakukan. Selain itu praktisi
kesehatan dapat berkolaburasi dengan rekan atau berpartisipasi dalam koalisi
untuk meningkatkan kesadaran dan promosi pemberian ASI World Breastfeeding Week,
pemeran kesehatan atau acara komunitas lainnya. Selain itu praktisi kesehatan
juga dapat melatih ahli gizi,
perawat, dokter dan profesional medis lainnya tentang pemberian manajemen ASI
dan cara suportif untuk meningkatkan gagasan dan durasi pemberian ASI.
Pada tatanan klinis, praktisi kesehatan dapat memberikan pendidikan
kesehatan tentang ASI, konseling dan dukungan pada ibu hamil dan menyusui untuk
meningjkatkan gagasan dan durasi pemberian ASI. Gagasan ini mendukung tujuan
Healthy People 2010 dalam meningkatkan proporsi ibu yang memberikan ASI pada
Bayi mereka (U.S. Departement of Health and Human Serevice, 2000).
Daftar Pustaka :
Sharlina J dan Edelstein S, 2015, Gizi dalam Daur Kehidupan,
Jakarta, EGC